Diantara Guru Magang, Apresiasi GTK, dan PembaTIK Level 4 Tahun 2022 (Pemanfaatan Rumah Belajar dan PMM Pada Materi Deret Aritmatika Kurikulum Merdeka dengan Model Discovery Learning)
Tabik Pun!
Apa kabar sahabat hari ini? semoga semuanya selalu diberi kenikmatan berupa sehat dan semangat. Sahabat, Pendidikan di Lampung khususnya untuk wilayah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung jenjang SMA sedang heboh lho... Heboh? heboh disini bukan konotasi yang negatif kok sahabat. Nah, baru-baru ini Musyawarah Kerja Kepala Sekolah atau sering disingkat (MKKS) Provinsi Lampung dan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung sedang mengadakan program guru magang dan guru mengabdi. Wow, Guru magang dan mengabdi? apa sih itu? Sahabat, Guru magang merupakan program MKKS dan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung dimana guru-guru yang selama ini bertugas di daerah atau "ploksok" diberi kesempatan untuk bertugas dan sharing bersama di sekolah yang letaknya di Kota. sedangkan untuk guru mengabdi kebalikan dari guru magang yaitu guru-guru yang bertugas di daerah perkotaan diberi kesempatan untuk mengabdi di daerah yang terpencil atau yang populernya disebut dengan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). program ini diharapkan dapat menjadi salah satu proses percepatan pembangunan pendidikan. sangat kreatif dan inspiratif ya programnya.
Sahabat, lalu apa ya hubungannya dengan blog yang saya tulis ini? Ya, saya diberi kesempatan untuk berpartisipasi atau mengikuti program tersebut yaitu guru magang. Guru magang ini diselenggarakan dari tanggal 16-21 Oktober 2022 dengan sekolah tujuan yaitu sekolah-sekolah berstatus negeri yang ada di Bandar Lampung dan Kota Metro. Pada kesempatan ini saya mendapatkan sekolah tujuan magang yaitu di SMAN 4 Bandar Lampung.
Selama Proses mengikuti program ini banyak sekali rangkaian-rangkain kegiatan yang harus diikuti salah satunya seminar Pendidikan dan Motivasi kemudian dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan di sekolah tempat magang. Sahabat, program guru magang ini juga ada kaitannya dengan PembaTIK Level 4. kok, bisa berkaitan? Nah, waktu dan pelaksanaan guru magang ini bersamaan dengan PembaTIK Level 4, selain itu tugasnya juga sama yaitu berbagi dan berkolaborasi. Eitss...ternyata sahabat, bukan hanya program guru magang dan program PembaTIK saja yang bersamaan ya, ada satu lagi program yang berbarengan yaitu apresiasi GTK dalam rangka Hari Guru Nasional 2022 dan entah kenapa tugasnya saling berkaitan, jadi yaudah deh ikuti aja kata pepatah "Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui".
Sahabat, sejalan dengan tugas PembaTIK level 4 yaitu berbagi dan berkolaborasi praktik baik dan apresiasi GTK tentang praktik baik juga. saya memanfaatkan waktu yang ada saat magang yaitu melakukan praktik pembelajaran. sebelum melakukan praktik pembelajaran tentunya ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan yang pertama adalah meminta izin dengan kepala Sekolah SMAN 4 Bandar Lampung yang sekarang dipimpin oleh Dra. Hj. Rosita. Alhamdulillah, beliau orangnya baik dan bersemangat tentunya mengijinkan saya untuk praktik pembelajaran di sekolah beliau. Ijin sudah diberikan kemudian saya berkoordinasi dengan guru pamong atau guru matematika yang mengajar di sekolah tersebut. selain berkoordinasi dengan guru pamong saya juga harus membuat perangkat pembelajaran yang akan digunakan.
Pada tanggal 20 Oktober 2022 tepatnya di hari kamis, saya melakukan praktik pembelajaran yang berdiferensiasi dengan model pembelajaran discovery learning terintegrasi rumah belajar dan PMM. praktik pembelajaran ini dilakukan di kelas X9 SMAN 4 Bandar Lampung pada jam pelajaran ke 7 - 8. adapun langkah-langkah saat praktik pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Tes Awal Non Kognitif
Salah satu yang harus dilaksanakan di awal dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah guru harus mengetahui gaya belajar setiap siswa di kelas yang diampunya. Sahabat, ada berapa sih tipe gaya belajar siswa itu? ya, betul, ada tiga tipe gaya belajar yaitu gaya belajar Auditori, Visual, dan Kinestetik. nah, dengan mengetahui gaya belajar siswa, guru dapat memfasilitasi siswa sesuai dengan kebutuhan mereka di kelas dalam pembelajaran. kembali ke laptop, dihari sebelum pelaksanaan pembelajaran saya melakukan Tes awal non kognitif dengan memberikan angket gaya belajar, angket gaya belajar ini saya kemas menggunakan google form yang kemudian dibagikan linknya ke siswa. Link angket gaya belajar siswa
(google form: angket gaya belajar siswa)
2. Menentukan materi yang akan diajarkan
Materi yang diajarkan adalah deret aritmatika, materi ini sesuai dengan materi yang sedang berjalan di sekolah tersebut yaitu di kelas sepuluh semester ganjil kurikulum merdeka.
3. Menentukan tujuan pembelajaran
Dalam materi ini yaitu deret aritmatika tujuan yang harus dicapai oleh siswa adalah sebagai berikut:
a. mengidentifikasi sifat atau ciri-ciri deret aritmatika
b. menentukan rumus umum jumlah n suku deret aritmatika
c. menyelesaikan masalah yang terkait dengan deret aritmatika.
4. Perangkat pendukung
Dalam praktik pembelajaran ini ada beberapa alat pendukung yang harus disiapkan, yaitu: Modul Ajar ,LKPD, video pembelajaran, podcast, uang mainan untuk alat peraga dan slide powerpoint (google slide). nah, sahabat untuk beberapa alat pendukung yang bisa digunakan, sahabat dapat memanfaatkan platform yang telah disediakan oleh kemendikbud secara gratis yaitu Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan Platform Portal Rumah Belajar. dimulai dari Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), untuk LKPD saya mencari referensi di PMM pada bagian perangkat ajar. berikut contohnya yang saya gunakan saat praktik pembelajaran:
kemudian, ini adalah video pembelajaran yang saya akses di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Sahabat juga dapat mencari video pembelajaran sesuai mapel mata pelajaran yang diampu, pokoknya lengkap dah. Nah, kalau video pembelajaran ini sahabat dapat mengaksesnya di bagian bukti karya ya sahabat. Berikut adalah link video pembelajaran yang diakses dari PMM : Video Pembelajaran
Perangkat pendukung lain yang saya gunakan adalah uang mainan. berfungsi sebagai alat peraga dalam menjelaskan pada gaya belajar anak yang kinestetik
5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
Sahabat, berikut ini adalah langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang saya lakukan di SMAN 4 Bandar Lampung.
Pendahuluan
Mengucapkan salam
Saat akan memulai pembelajaran mengucapkan salam kepada peserta didik.
Ice Breaking
Pada saat pembelajaran kondisinya jadwalnya siang jadi sebelum masuk
ke pembelajaran, saya melakukan ice
breaking terlebih dahulu agar peserta didik tidak mengantuk dan fokus
kembali.
Apersepsi, Pemahaman Bermakna, dan Pertanyaan
Pemantik
Sebelum melanjutkan
pembelajaran saya melakukan apersepsi terlebih dahulu dengan menanyakan
materi sebelumnya yang ada kaitannya dengan materi yang akan dipelajari,
kemudian dilanjutkan dengan memberikan pemahaman bermakna yaitu bahwa materi
tersebut dapat diaplikasikan dalam dunia pekerjaan, industri, dan dalam
kehidupan sehari-hari. Lalu, saya memberikan pertanyaan pemantik agar
peserta didik antusias dan sedikit paham bahwa pembelajaran yang akan
dipelajari.
Dalam tahap ini saya memberi tiga tujuan pembelajaran, dimana ketiganya merupakan turunan dari
capaian pembelajaran.
Model Pembelajaran Discovery Learning memiliki langkah-langkah atau sintaks sebagai berikut:
1. Stimulation(Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
Peserta
didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian
dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk
menyelidiki sendiri.pada tahap
ini saya memberikan sebuah permasalahan untuk menstimulus peserta didik.
Permasalahan tersebut diberikan juga sebuah pertanyaan yang nantinya akan
dipecahkan oleh peserta didik.
2. Problem statement (Pertanyaan/Identifikasi Masalah)
Tahapan problem statement atau identifikasi masalah. Pada pembelajaran berdiferensiasi di tahap ini peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih gaya belajar yang sesuai dengan keinginan atau gaya belajarnya peserta didik itu sendiri. Guru memberikan barcode dengan masing-masing barcode diberi sebuah pernyataan pemandu untuk peserta didik dapat memilih sesuai dengan gaya belajarnya. Kemudian setelah peserta didik menscan barcode tersebut maka setiap barcodenya memiliki materi dan instruksi masing-masing sesuai dengan gaya belajar yaitu ada auditorial, visual dan kinestetik. Gaya belajar auditorial sendiri adalah gaya belajar yang dominan lebih suka mendengarkan dibandingkan dengan melihat, begitupun sebaliknya gaya belajar lebih suka dengan cara melihat/ visualisasi. Sedangkan, gaya belajar kinestetik gaya belajar yang lebih dominan dengan gerakan. untuk memfasilitasi gaya belajar visual saya memanfaatkan video pembelajaran yang tersedia di Sumber belajar pada portal rumah belajar
3. Data collection (Pengumpulan Data)
Peserta
didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca
literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba
sendiri dan sebagainya. Dalam video ini Peserta didik mengumpulkan data dengan cara
menyimak sesuai dengan scan barcode masing-masing siswa, lalu peserta didik
dapat memahami dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD).
4. Data
processing (Pengolahan Data)
Pengolahan data merupakan
kegiatan mengolah data dan informasi baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informasi hasil bacaan,
wawancara,observasi,dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan,
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan
pada tingkat kepercayaan tertentu. Pada tahapan ini Peserta didik mengolah
informasi yang didapat pada tahap sebelumnya, yaitu ada yang melihat video
pembelajaran, ada yang mendengarkan podcast
dan juga ada yang praktek untuk mengumpulkan data kemudian peserta didik
mengolahnya sedangkan guru melakukan bimbingan pada saat peserta didik melakukan pengolahan data.
5. Verification
(Pembuktian)
Verifikasi bertujuan agar
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan
atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.Pada tahap ini Siswa membandingkan
hasil diskusi antar kelompok untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi, siswa lain dengan aktif dan
kritis menanggapi presentasi tersebut.
6. Generalization
(Menarik Kesimpulan)
Proses menarik sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian
atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Siswa menyimpulkan
dibantu dengan guru tentang materi pada pembelajaran yang telah dipelajari
Penutup
Pada tahap ini
sebelum ditutup guru memberikan kuis pemahaman yaitu dengan menggunakan
quizizz, nah, untuk soal-soal yang dituangkan dalam quizizz saya mengadopsi dari soal-soal yang tersedia di bank soal pada fitur rumah belajar. Sehingga kuis pun tidak terasa tegang sehingga menimbulkan rasa yang
menyenangkan, setelah kuis pemahaman selesai guru dan peserta didik sama-sama
merefleksikan pembelajaran yang telah dilalui, setelah selesai ditutup dengan
salam.
#PusdatinKemendikbudristek,#MerdekaBelajar,#PembaTIK2022,#DutaTeknologiKemendikbudristek,#RumahBelajar2022,#PlatformMerdekaMengajar,#BerbagiTIK